Artikel Tentang Kebutuhan Cairan
Kebiasaan minum dan asupan cairan remaja di perkotaan
Dodik Briawan1
, Tyas Rara Sedayu2
, Ikeu Ekayanti
ABSTRACT
Background: Human body requires water for the active and healthy life. Water is actually a nutrient, and there is a tendency that some people neglect its important roles for health. Water requirements can vary depends on physical activity, age groups, body weight, climate, and diet (energy intake).
ABSTRAK
Latar Belakang: Tubuh manusia memerlukan air untuk hidup aktif dan sehat. Air sebenarnya adalah nutrisi, dan ada kecenderungan sebagian orang mengabaikan peran pentingnya bagi kesehatan. Kebutuhan air dapat berbeda-beda tergantung aktivitas fisik, kelompok umur, berat badan, iklim, dan pola makan (asupan energi)
PENDAHULUAN
Air memiliki banyak fungsi antara lain sebagai pelarut, penyusun struktur sel, katalisator proses enzimatis, pengisi ruang antarsendi, pengatur suhu tubuh, berperan dalam peredaran darah, dan ekskresi sisa metabolisme. Air juga menjaga konsistensi fisik dan kimia pada cairan intrasel dan ekstrasel, sehingga berperan langsung dalam mengatur suhu tubuh (1). Keseimbangan air dan elektrolit tubuh akan mempengaruhi kemampuan termoregulasi. Suhu udara yang panas akan menyebabkan banyaknya cairan tubuh yang hilang melalui penguapan dan keringat. Apabila cairan tubuh tidak diganti maka akan menyebabkan dehidrasi dan defisit elektrolit (2). Air sangat penting bagi kehidupan manusia, namun konsumsi air seringkali diabaikan dalam diit sehari-hari (3)..
Kandungan air tubuh berbeda antarmanusia. tergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak otot mengandung lebih banyak air dibandingkan tubuh yang mengandung banyak lemak (4). Tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan 25% bahan padat. Otak tersusun atas 85% air dan sangat rawan jika mengalami dehidrasi. Seseorang yang mengalami kehilangan 40% lemak dan protein tubuh akan mampu bertahan hidup tetapi jika kehilangan 20%
air dapat menyebabkan kematian (5). Kebutuhan air meningkat seiring peningkatan usia.
Secara normal, tubuh akan kehilangan cairan melalui urin, keringat, maupun feses. Untuk menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu, kehilangan cairan tersebut harus diganti. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau terjadi kehilangan air sekitar 5% dari berat badan maka tubuh akan mengalami dehidrasi (6).laki dan perempuan di wilayah perkotaan. Tujuan khusus penelitian adalah: 1) mengkaji kebiasaan minum pada remaja, 2) menghitung asupan cairan dan kontribusinya dari makanan dan minuman pada remaja laki-laki dan perempuan, dan 3) mengetahui kebutuhan dan kecukupan cairan pada remaja laki-laki dan perempuan.
BAHAN DAN METODE
Desain penelitian adalah cross-sectional study Penentuan sekolah dilakukan secara purposive yaitu: 1) lokasi yang strategis, 2) kemudahan akses, dan 3) keragaman latar belakang siswa. Untuk itu dipilih SMA Negeri 2 Bogor yang memiliki delapan kelas paralel pada masing-masing tingkat, dan mempunyai fasilitas pendukung yang cukup lengkap. Pengumpulan data dilaksanakan bulan Mei Juni 2009.
Jumlah sampel dihitung untuk memperkirakan rata-rata (estimation of mean), dengan asumsi standar
deviasi (SD) asupan cairan 900 ml (10), presisi 20%, dan a sebesar 0,05, sehingga diperoleh minimal sampel sebesar 78 orang. Kriteria sampel adalah: 1) berada dalam kelas reguler (ruang kelas biasa atau tidak ber-AC), 2) tidak sedang sakit diare, ginjal, demam berdarah, radang tenggorokan, 3) tidak sedang menjalani pengobatan
penyakit ginjal atau diabetes mellitus. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas
X dan XI di SMU Negeri 2 Bogor. Siswa kelas XII tidak diperkenankan menjadi sampel karena harus fokus untuk mempersiapkan ujian akhir. Masing-masing kelas X dan Xi terdiri dari 7-8 kelas dengan siswa sekitar 40 orang. sehingga total populasi 584 siswa. Setiap kelas dipilih secara acak sebanyak 6 orang, sehingga diperoleh 90 subjek. Sebanyak 7 subjek dikeluarkan karena tidak lengkap isian kuesionernya. Jumlah subjek yang dianalisis sebanyak 83 remaja yang terdiri dari 40 laki-laki dan 43 perempuan.
HASIL DAN BAHASAN
Karakteristik remaja.
Subjek berusia antara 15-17 tahun dengan rata- rata 15,9 ± 0,8 tahun. Sebagian besar remaja (48,2%) berusia 16 tahun dan sebesar 30,1% berusia 15 tahun. Rata-rata berat badan perempuan sebesar 52 kg, lebih rendah dibanding rata-rata berat badan laki-laki yaitu sebesar 55 kg. Usia serta komposisi otot dan lemak tubuh seseorang akan berpengaruh terhadap jumlah cairan tubuhnya (4,6).
Kebiasaan minum remaja
Seperti halnya kebiasaan makan, remaja memiliki kebiasaan minum air putih pada waktu-waktu tertentu. Sebagian besar remaja (97,6%) minum air putih setiap saat ketika merasa haus. Sebanyak 57,8% remaja biasa minum air putih setelah pulang sekolah. Hanya 15.7% remaja yang memiliki kebiasaan minum air putih setelah berolahraga. Sebanyak 19,3% remaja selalu minum air putih di setiap waktu setelah berolahraga, sebelum berangkat sekolah, pulang sekolah, sebelum tidur, dan ketika bangun tidur. Kebiasaan minum air putih ini akan menentukan kecukupan cairan tubuhnya. Semakin sering frekuensi minum air putih, maka kebutuhan cairan tubuh diduga akan tercukupi. Survey di Singapura menunjukkan sebanyak 70% remaja akan minum apabila merasa haus, dan sebenarnya ini sudah terlambat karena haus merupakan indikasi awal dari dehidrasi (13).
Asupan cairan tubuh dan kontribusinya dari makanan dan minuman
Tubuh memperoleh cairan terutama dari konsumsi makanan (padat) dan minuman, serta sebagian kecil dari hasil metabolisme (14). Pada penelitian ini total asupan cairan adalah penjumlahan cairan yang berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi menurut recall 2x24 jam. Recall dilakukan pada hari libur dan hari aktif sekolah, kemudian dihitung konsumsi rata-rata cairan dua hari tersebut. Rata- rata asupan cairan pada remaja laki-laki sebesar 2939 ±922 mi secara signifikan lebih banyak jika dibandingkan dengan remaja perempuan yaitu sebesar 2250 ± 581 ml (p<0,05).
Kebutuhan cairan dan tingkat kecukupannya
Kebutuhan cairan pada individu dengan kategori usia 15-30 tahun adalah 40 ml/kg BB (12). Sehingga kebutuhan cairan pada remaja laki-laki antara 1600-3200 ml (2292±411 mil), dan pada remaja perempuan antara 1520-3200 ml (2057 + 323 ml). Berdasarkan uji beda t-test terdapat perbedaan. yang nyata (p<0,05) antara kebutuhan cairan laki-laki dan perempuan. Kandungan lemak pada perempuan dua kali lebih banyak dibanding laki-laki, sehingga kebutuhan cairan perempuan secara umum akan lebih rendah dibanding laki- laki pada kategori usia yang sama (4). Institute of Medicine (IOM) melakukan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan estimasi total kehilangan cairan tubuh pada orang dewasa dengan aktivitas ringan yang berkisar antara 1050-3100 ml per hari (14).
KESIMPULAN DAN SARAN
Rata-rata total asupan cairan pada remaja laki-laki sebesar 2939 ± 922 ml, sedangkan perempuan sebesar. 2250 ± 581 ml. Kontribusi asupan cairan dari makanan dan minuman terhadap total asupan cairan berturut-turut pada laki-laki sebesar 26,5% dan 73.6%, sedangkan pada perempuan sebesar 24,1% dan 75,9%. Kontribusi konsumsi air putih terhadap total asupan cairan sebesar 51% pada remaja laki-laki (1495 ml) dan sebesar 58% pada perempuan (1311 ml). Konsumsi rata-rata air putih tersebut masih kurang dari anjuran konsumsi 8 gelas per
hari (2000 ml). Rata-rata kebutuhan cairan remaja laki-laki sebesar
2292 ± 411 ml dan perempuan sebesar 2057 ± 323 ml. Rata-rata pemenuhan kebutuhan cairan laki-laki sebesar 132 ± 47% dan perempuan sebesar 111 ± 33%. Terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) antara kebutuhan, asupan, dan pemenuhan kebutuhan cairan, yaitu pada remaja laki- laki lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Masih terdapat 37,3% remaja yang minum air putih kurang dari 8 gelas per hari dan sebesar 24,1% remaja yang asupan cairannya kurang dari 90% kebutuhan. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan minum air putih yang cukup pada remaja. Kegiatan tersebut lebih efektif dilakukan di sekolah melalui penyampaian yang terintegrasi dengan mata pelajaran terkait seperti biologi, lingkungan hidup. dan olahraga atau kesehatan. Selain itu perlu dilengkapi penyediaan sarana air minum (galon) di setiap ruang kelas yang dikelola bersama oleh siswa.
UNUSA : unusa.ac.id
Web Fkes : fkes.unusa.ac.id
Komentar
Posting Komentar